Kamis, 25 Agustus 2016

engkau tetap sahabatku bahkan lebih

terkadang kawan lebih mengerti daripada keluarga
kadang menemani saat kita berduka dan menjadi teman saat kita suka
namun terkadang kawan lebih kejam dari lawan

Jumat, 29 April 2016

ya allah telah separuh usiaku aku gunakan untuk menjauh dari perintahmu. .
begitu besar nikmat kesehatan jasmani dan rohani yang telah engkau berikan..
ya allah hanya kepadamu aku memohon ampun atas semua dosa dosaku. .
ya allah hanya pada aku memohon petunjuk . .
aku tak pantas disurgamu. 
aku tak mampu menjadi penghuni neraka. .
tiada daya dan kekuatan kecuali darimu ya allah. .

Minggu, 23 November 2014

pasang listrik

IX
Pekerjaan Instalasi Listrik
1
Penyambungan Lisrik
1,00
unit
 Rp   2.500.000,00
 Rp   2.500.000,00
2
Pasang Box Panel
1,00
unit
 Rp        314.130,00
 Rp        314.130,00
3
Pekerjaan Ground Panel
1,00
unit
 Rp     200.000,00
 Rp     200.000,00
4
Pasang Kabel Puding
1,00
ls
 Rp       90.000,00
 Rp       90.000,00

listrik

Kamis, 23 Oktober 2014

MPB*3

METODE PELAKSANAAN BANGUNAN
  1. A.      PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan diawali dengan pembersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah. Selanjutnya dilakukan pemasangan pagar pengaman pada sekeliling area proyek penentuan as dan peil bangunan, terakhir pemasangan bouwplank. Selain itu air kerja dan listrik kerja harus sudah diperhitungkan penyediaannya oleh pemborong  dengan membelinya. Administrasi proyek juga diurus pada pekerjaan persiapan.
  1. B.       PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan tanah dimulai dengan pekerjaan galian tanah. Kemudian mengurug lantai pondasi dengan pasir. Setelah itu mengurug tanah kembali.
  1. C.      PEKERJAAN PONDASI
Pekerjaan pondasi dimulai dari pemasangan profil pondasi, lalu memasang batu kali dengan adukan.
  1. D.      PEKERJAAN BETON BERTULANG
Pekerjaan beton bertulang diawali dari pekerjaan sloof, kolom, balok, plat, dan terakhir ring balk. Tahap awal pada tiap-tiap item pekerjaan di atas adalah pekerjaan pembesian, lalu memasang bekisting, betonisasi, melepas bekisting, dan terakhir merawat beton.
  1. E.       PEKERJAAN DINDING
Pekerjaan dinding diawali dengan memasang batu bata kemudian dilanjutkan pekerjaan plesteran. Pekerjaan dinding dilakukan setelah pekerjaan kolom, balok, dan plat selesai.
Pemasangan pasangan batu bata dilakukan diatas sloof. Pemasangan harus lurus, tegak, tidak siar dan tidak ada batu bata yang pecah melebihi 5 % dan pemasangan batu bata maksimal 1 m per hari.
Pekerjaan plester yaitu bagian yang akan diplester disiram dengan air terlebih dahulu dan plesteran harus menghasilkan bidang yang rata dan sponeng yang lurus. Semua dinding harus diplester dengan 1pc : 3ps untuk pasangan.
  1. F.       PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA
Pekerjaan kayu merupakan pekerjaan kering harus dipisahkan dari pekerjaan pasangan dan pekerjaan beton yang merupakan pekerjaan basah. Pemisahan ini untuk memperjelas jenis pekerjaannya dan tidak saling menggaggu pekerjaan dan pengangkutan material.
  1. G.      PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan penutup atap diawali dengan pemasangan kuda-kuda, kemudian pemasangan rangka atap, gording, reng, usuk, dan terakhir pemasangan genteng.
  1. H.      PEKERJAAN SANITASI
Pekerjaan sanitasi dikerjakan mulai saat atau setelah pemasangan Bouwplank atau setelah pemasangan plafond dan sebelum pemasangan lantai. Pekerjaan ini meliputi pembuatan septictank, pemasangan pipa-pipa, pemasangan kloset dan bak mandi. Pemasangan kloset dan pipa perlu diperhatikan agar semuanya berfungsi dengan baik dan tidak ada yang bocor.
  1. I.         PEKERJAAN KERAMIK
Pekerjaan keramik terdiri dari lantai keramik dan dinding keramik.Bahan lantai keramik 30 x 30 cm dan keramik 20 x 20 cm. Sedang bahan dinding keramik adalah keramik 20 x 20 cm. Keramik yang akan dipasang menggunakan spes dan harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi. Pemasangan nat sesuai dengan warna keramik dan lantai tidak  boleh bergelombang.
  1. J.        PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pekerjaan instalasi listrik dikerjakan mulai saat atau setelah pemasangan Bowplank atau sebelum pemasangan plafond dan sebelum pengecatan dinding. Pekerjaan ini meliputi pemasangan titik lampu pada tempat yang telah ditentukan dan pemasangan saklar dan stop kontak. Pemasangan kabel pada dinding menggunakan pipa sebagai selubung kabel. Penyelesaian dinding sebagai akibat dari pemasangan saklar perlu diperhatikan dan permukaan dinding harus tetap rapi.
  1. K.      PEKERJAAN KUNCI DAN TERALIS TANGGA
Pekerjaan memasang kunci terdiri dari kunci tanam biasa dan kunci tanam kamar mandi.
  1. L.       PEKERJAAN FINISHING
Setelah semua pekerjaan selesai kemudian mengecat bangunan dan terakhir merapikan dan membersihkan bangunan kembali.





PENJELASAN TIAP ITEM PEKERJAAN
                I.            PEKERJAAN PERSIAPAN
  1. A.    Pembersihan lahan
  • Membersihkan lahan dari rumput, humus, pohon dan dari sampah.
  • Arah pekerjaan ditentukan dengan mempertimbangkan urutan pekerjaan yang akan dilaksanakan berikutnya
  • pembersihan yang merata.

  1. B.     Pembuatan pagar pengaman
  • Pagar terbuat dari seng gelombang dengan tinggi 2 m dan kayu dolken.
  • Dipasang mengelilingi lahan proyek
  1. C.    Penentuan as dan peil bangunan
  • As dan peil bangunan menentukan letak/posisi dan orientasi bangunan
  • Posisi As bangunan diukur dari titik acuan yang telah ditentukan
  • As bangunan harus ditandai dengan jelas(umumnya dengan warna merah) dan diletakan pada ketinggian referensi (mis. + 0,00)
  • As bangunan ini menjadi acuan/referensi as-as yang lain untuk mementukan posisi pondasi, kolom, lantai, dll, pada bangunan yang akan dibuat

  1. D.    Pemasangan bouwplank
  • Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan
  • Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20
  • Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as
  • Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan (lantai, pintu, jendela, dll)
  • Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja



             II.            PEKERJAAN TANAH
  1. A.    Pekerjaan galian tanah        
  • Gali tanah sesuai lebar pondasi bagian bawah dan kedalaman rencana
  • Gali sisi-sisi miringnya sehinga dicapai sudut kemiringan yang tepat
  • Tanah hasil galian diletakkan di pinggir galian diluar bouwplank, yang nantinya untuk pekerjaan pengurugan kembali.
  • Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya, sesuai dengan rencana

  1. Pekerjaan urugan pasir
  • Parit pondasi diurug pasir setebal 10 cm
  1. C.    Pekerjaan urugan tanah
  • Dilakukan urugan kembali terhadap pondasi yang telah terpasang.
  • Pemborong harus melaporkan kepada konsultan pengawas tentang rencana jaringan listrik, telepon, septictank dan lain-lain apabila akan memulai pekerjaan pondasi.
  • Bekas lubang dan parit dalam bangunan harus ditimbun dengan pasir urug dan dipadatkan.
          III.            PEKERJAAN PONDASI
  1. A.       Pasangan pondasi batu kali
  • Pondasi bangunan yang digunakan adalah  pondasi batu kali / batu gunung yang memenuhi persyaratan teknis atau sesuai  keadaan dilapangan .
  • Pasangan pondasi adalah dari batu kali, ukuran pondasi sesuai dengan gambar rencana pondasi atau pondasi batu belah dengan perekat 1pc : 3kp :  10 ps dan kemudian diplester kasar , bagian  bawah  pondasi dipasang batu kosong (aanstamping) tebal 20 cm dengan sela- selanya disisi  pasir urug, disiram air sampai Penuh dan ditumbuk hingga padat dan rata.
  • Celah–celah yang besar antara batu diisi dengan batu kecil yang cocok padatnya.
  • Pasangan pondasi batu kali tidak saling bersentuhan  dan selalu  ada perekat diantaranya hinga rapat.
  • Pada pasangan batu kali sudah harus disiapkan anker besi untuk kolom, kedalaman anker 30 cm harus dicor dan panjang besi yang muncul diatasnya minimal 75 cm.
  • Cor stek kolom dan rapikan kembali
  • Setelah pasangan mengeras, tanah dapat diurug kembali

          IV.            PEKERJAAN BETON BERTULANG
  1. A.    Pembesian
Cara pengerjaan tulangan balok :
  • Buat tulangan sengkang dengan syarat :
  • bengkokan kait minimal 90o ditambah perpanjangan 12d
  • atau bengkokan kait 135o ditambah perpanjangan 6d
  • pembengkokan dilakukan dalam keadaan dingin
  • Potong tulangan memanjang dan bentuk sesuai gambar kerja
  • Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada sela-sela tulangan kolom/balok disebelahnya sesuai dengan dimensi balok dan posisi tulangan
  • Masukan sengkang-sengkang balok sesuai dengan jumlahnya
  • Masukan tulangan-tulangan memanjang balok pada ujung yang lain ke sela-sela kolom/balok sebelahnya
  • Ikat sengkang dengan tulangan memenjang sesuai dengan jarak sengkang yang ditentukan dengan menggunakan kawat bendrat
  • Cek kembali hasil pabrikasi dengan gambar kerja yang ada
  • Pasang pengatur jarak selimut beton/ decking

  1. B.     Bekisting
  • Bekisting dibuat dengan bahan kayu kelas III (terentang) dan balok kayu kelas II, serta dolken diameter 8/400
  • Cek jarak sabuk kolom/balok/sloof/ring balk
  • Cek pertemuan panel sudut bekisting
  • Permukaan plywood dibersihkan dan dilumasi minyak bekisting
  • Penyetelan sabuk dan kayu support bekisting
  • Pemberian mortar pada dudukan bekisting, pastikan mortar yang ditabur mengering

  1. C.    Betonisasi
  • Digunakan beton mutu K-300 dengan campuran 1PC:2PS:3KR
  • Untuk kolom pengecoran dilakukan tiap satu meter
  • Untuk plat dan balok pengecoran dilakukan sekaligus
  • Vibrasi yang cukup selama pengecoran
  • Pengetokan pada keliling luar bekisting
  • Untuk beton pada lantai 2 dari molen diangkut secara bertahap ke lantai 2
  1. D.    Pelepasan bekisting
  • Satu hari setelah pengecoran, bekisting dilepas
  • Melepas scafolding
  • Melepas plywood

  1. E.     Perawatan beton
  • Menyiram beton setiap siang dan sore selama minimal 3 hari
  • Menutupi dengan karung basah
             V.            PEKERJAAN DINDING
  1. A.  Pekerjaan pasangan batu bata
  • Pasang acuan kayu (profil) secara vertikal pada setiap ujung dinding yang akan dipasang.
  • Di ukur dan di tandai jarak setiap ketinggian pasangan bata / batako dan di kontrol kesetimbangan horisontalnya antara ujung satu dengan yang lainnya.
  • Basahi bata yang akan di pasang sampai tidak menyerap air.
  • Beri adukan mortar (sebagai perekat) pada setiap sambungan antara batu bata dan pada setiap sambungan atas dan bawah dari batu bata tidak boleh membentuk garis lurus/vertikal.
  • Usahakan potongan batu bata yang besarnya kurang dari setengahnya tidak dipakai atau tidak dipasang.
  • Tinggi pemasangan dinding batu bata dalam satu hari supaya tidak lebih dari 1 meter, untuk menjaga keruntuhan.
  1. B.  Pekerjaan plesteran dinding
  • Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang akan di plester.
  • Siram  permukaan   bata / bataco   dengan  air  sampai   basah  secara  merata   (  curing  ).
  • Buat  adukan   untuk   kamprotan   dengan   perbandingan tertentu (misalkan = 1 pc  :  2  ps)
  • Lakukan   kamprotan  pada   bidang  yang  telah  dicuring dengan   jarak   lemparan  ±  50  cm  dari   permukaan  yang dikamprot  dengan  ketebalan  15 ~  20  mm.
  • Setelah  bidang  yang  dikamprot  kering,  lakukan  penyiraman  ( curing )  selama  3  hari  ;  pagi,  siang  &  sore.
  • Setelah  itu  mulailah   membuat  caplakan  dengan adukan  1  pc  :  3  ps.
  • Buat  kepalaan  dengan  ketebalan  15  mm.
  • Lanjutkan   dengan   penyiraman   jika   kepalaan  telah mengering.
  • Pastikan  bidang  yang  akan  diplester  telah  dicuring.
  • Buat  adukan   1  pc  :  3  ps,  gunakan    pasir   yang   diayak  ( halus ).
  • Lakukan  plesteran   pada  bidang – bidang  yang  telah ada  kepalaannya  sampai  selesai  seluruh  permukaan pada  setiap bagian   dengan   cara   dilempar  dari   jarak ±  50 cm
  • Gunakan   jidar   untuk   meratakan   permukaan  sesuai dengan  kepalaan.
  • Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk        mengosok permukaan dinding sampai halus & rata.
  • Lanjutkan dengan curing selama 7 hari : pagi, siang dan sore  sampai  permukaan  plesteran benar – benar basah       seluruhnya.
  • Setelah  cukup  usia  curing,  keringkan  bidang  tersebut  selama  1  hari.
  • Haluskan  permukaan  dinding  dengan  amplas  halus.
  • Plamir   bidang – bidang  plesteran  yang  telah  kering  dengan  menggunakan  plamir  yang baik.
  • Lakukan   sebanyak   3   lapis   ( tiga  kali  pelaksanaan ) sampai  dinding  benar – benar  rata  dan  halus.
          VI.            PEKERJAAN KUSEN, PINTU, DAN JENDELA
  1. A.       Pemasangan kusen
  • Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
  • Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen.
  • Pasang angker pada kusen secukupnya.
  • Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu/jendela.
  • Setel kedudukan kusen pintu/jendela sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting.
  • Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
  • Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
  • Cek kembali kedudukan kusen pintu/jendela, apakah sudah sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
  • Bersihkan tempat sekelilingnya.
  1. B.       Pemasangan daun pintu dan jendela
  • Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.
  • Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
  • Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
  • Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
  • Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang  daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
  • Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
  • Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
  • Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga
  • terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
  • Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
  • Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen.
  • Stel lagi sampai daun  pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan  baik, rata dan lurus dengan kusen

  1. C.       Pemasangan kaca 
  • Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar.
  • Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam.
  • Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca.
  • Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela.
  • Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil.
  • Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil
       VII.            PEKERJAAN PENUTUP ATAP
  1. A.       Pemasangan kuda-kuda
  • Pengangkutan kuda-kuda, bahan dan alat ke lokasi proyek
  • Pekerjaan pengecatan rangka kuda
  • Pekerjaan perangkaian kuda-kuda
  • Pekerjaan menaikan kuda-kuda keatas atap
  • Rangka kuda-kuda ditempatkan pada angkur yang terdedia, besi angkur merupakan tulangan dari kolom yang dilebihkan sebagai pengikat antara kuda-kuda dan dinding.Angkur kemudian ditempatkan pada plat dudukan kuda-kuda yang sudah dilobangi, kemudian angkur  dan plat dudukan kuda-kuda tersebut disambung dengan baut angkur 12 mm.
  1. B.       Pemasangan rangka atap
  • Perangkaian ikatan angin vertikal
  • Pekerjaan menaikkan ikatan angin vertikal
  • Setelah ikatan angin vertikal dinaikkan, pekerjaan selanjutnya adalah perangkaian antara ikatan angin vertikal dengan kuda-kuda
  • Setelah ikatan angin terpasang, kemudian balok nok dipasang pada rangka atap.
  1. C.       Pemasangan gording
  • Pengecatan gording
  • Memindahkan bahan gording ke lantai atas
  • Gording ditempatkan diatas kuda-kuda pada titik buhul kuda-kuda
  1. Pemasangan genteng
  • Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangn genteng sebelumnya disiapkan diatas atap (disusun) pada titik-titik tertentu.
  • Genteng dipasang secarah horisontal terlebih dahulu pada bagian atas.
  • Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnyasecara horizontal.
  • Dengan cara pemasangan genteng pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan genteng pada bagian bawahnya.
  • Pertemuan dengan jurai genteng dipotong dengan bentuk segitiga agar rapi.

  1. E.       Pemasangan lisplank
  • Papan lisplank dipaku pada rangka listplank
  • Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
  • Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan
  1. F.        Pemasangan plafond gypsum
  • Tentukan / marking  elevasi   plafond  dan   buat garis  sipatan   pada  dinding & as  sumbu  ruangan   serta   titik – titik    paku   kait   pada   langit- langit  dengan  jarak  sesuai  shop  drawing.
  • Pasang  paku  kait. tembakan  paku – paku  kait  pada  marking  titik –       titik  yang  telah  ada  600  x  1200  mm.
  • Pasang  penggantung  rangka  plafond  (  rod  ) yang  terdiri   dari   hanger  dan  clip  adjuster  (  ex.  Boral  type  223  ),   dengan   posisi  tegak  lurus.
  • Pasang  rangka  tepi    (  steel  hollow  )  &   wall angle    profil    l    20  x  20   mm    atau    moulding profil  w   sebagai   list  tepi  tepat  pada  sipatan marking  elevasi  plafond.
  • Tentukan  jarak  penempatan  kait  penggantung.
  • Pasang  tarikan   benang  sebagai  pedoman   penentu  kelurusan  dan  ketinggian  rangka  plafon
  •  Pasang  rangka  utama  /  top  cross  rail  (  ex.boral  type  201  )  dengan  jarak  1200  mm.
  • Pasang  rangka  pembagi  /  furing  chanel  (  ex.boral  type  204  )  dengan  jarak  600  mm  menggunakan  locking  clip  (  ex.  Boral  type  210  ).
  • Pasang  dan  kencangkan  clip /  rod.
  • Pasang  panel  gypsum  pada  rangka  dengan sekrup  ceiling  menggunakan  screw  driver dengan  jarak   60  cm  dan  setiap  sambungan harus  tepat  pada  rangka.
  • Cek  kerapihan  dan  kerataan  bidang  plafond dengan  menggunakan  waterpass.
  • Perataan  sambungan  plafond  dengan  men gunakan  ceiling  net /  lakban.
  • Kemudian   ditutup   dengan   paper  tape  dan compound  ceiling.
  • Setelah  itu  diamplas
  • Finish  permukaan  plafond  gypsum  tersebut dengan  cat.
  • Ratakan  permukaan  plafon  gypsum  menggunakan  plamur  sampai  terlihat  rata  dan lurus.
  • Haluskan  dengan  amplas  sampai  rata  dan benar – benar  halus.
  • Cat   seluruh    permukaan    plafond   secara merata  dengan  kuas  untuk  bagian  tepi  dan sudut,  serta  rol  cat  untuk  bidang  luas

  1. G.      Pemasangan plafond tripleks
  •  Buat   marking  elevasi,  as  dan  jarak  penggantung   rangka    plafon  sesuai   dengan shopdrawing. ( untuk  menentukan  ketinggian  plafond )
  • Pasang  benang  nylon  dua  sisi  dan  sejajar sebagai   pedoman   kelurusan   &   ketinggian rangka,  sesuai  elevasi  yang  telah  dibuat.
  • Pasang   instalasi   terlebih   dahulu   sebelum memasang  rangka  plafond.
  • Pasang  rangka   plafond   (yang  telah  dihaluskan,  dimeni  &  dipotong)   sesuai   marking yang  telah  dibuat.
  • Periksa    kelurusan    dan    kerataan   rangka menggunakan  waterpass  &  siku  besi.
  • Potong    panel    plafond    plywood    dengan gergaji  sesuai  shop  drawing.
  • Haluskan  bekas  potongan  plywood  dengan amplas.
  • Pasang  panel  plafond  plywood  tersebut dengan  mengatur  :
  • kelurusan  &  kerapatan  nad  plafond
  • kerataan  plafond
  • Pemasangan    plafond    dimulai    dari    tepi ( mengikuti  gambar  kerja)  dan  diperkuat dengan   paku   yang  diketok  dengan   palu besi.
  • Cek  kerataan  permukaan  plafond  yang  sudah jadi  dengan  waterpass.
  • Rapikan   &   haluskan   permukaan   plafond plywood  yang   telah    terpasang    dengan amplas  sampai  rata / licin.
  • Bersihkan   permukaan   yang   telah   diamplas  dengan  kain  lap.
     VIII.            PEKERJAAN SANITASI
  1. A.    Pemasangan kloset duduk
  2. B.     Pemasangan kloset jongkok
  3. C.    Pemasangan kran air
  4. D.    Pemasangan bak cuci piring
  5. E.     Pekerjaan bak mandi
  6. F.     Pekerjaan bak peresapan
  7. G.    Pekerjaan septictank
  8. H.    Pemasangan pipa PVC 1/2”
  9. I.       Pemasangan pipa PVC 3/4”
  10. J.      Pemasangan pipa PVC 3”
  11. K.    Pemasangan pipa PVC 4”
IX.            PEMASANGAN KERAMIK
  1. A.       Pemasangan lantai keramik
  • Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
  • Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
  • Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  :
-   ukuran / dimensi.
-   presisi.
-   warna.
  • Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama  1  jam.
  • Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  / tatakan  keramik,  setelah  pro ses  perendaman.
  • Tentukan  garis  dasar  pasangan  serta  peil  dari  lantai. Penentuan  peil  ini  untuk  seluruh  kesatuan
  • Pasang  benang  arah  horizontal  dan   vertikal   pada  lantai  sesuai  elevasi  pada  shop  drawing. Kedudukan   benang  harus   datar   dan   siku , apabila    dinding   yang   ada   adalah    dinding keramik,  maka  kedudukan   nad  lantai   harus disesuaikan  dengan  yang  ada  pada  dinding.
  • Pasang  keramik   sebagai   pasangan  kepalaan ,  sepanjang  garis  dasar  yang  telah  terpasang
  • Cek   kesikuan   keramik   dengan   besi   siku   dan  kerataan  elevasi  keramik  dengan  waterpass.
  • Isi  bagian  /  daerah  permukaan  lantai  yang  lain nya  dengan  adukan / spesi.
  • Setelah   itu   pasang   keramik  berikutnya   sesuai  posisinya  sampai  selesai,  usahakan  supaya  tidak  ada  las – lasan
  • Jika  keramik  sudah  terpasang  semua,  ketuk  per mukaan  keramik  dengan  palu  karet untuk  mendatarkan  /  meratakan   permukaan   keramik   supaya   tidak  rusak  /  cacat.
  • Setelah  itu   cek  kerataan  elevasi  keramik  dengan waterpass
  • Bersihkan   permukaan   pasangan   keramik   yang telah  terpasang  dengan   kain  /  lap  basah  sampai  bersih.
  • Untuk  menghindari  naiknya  lantai  (  menggelembungnya  lantai  )  maka  buatlah  delatasi.
  • Kemudian  siapkan  isian  /  bahan  cor  nad  pada  bak air  ( ember )   dan  aduklah  hingga  rata
  • Setelah  adukan  rata ,  isi  sela – sela  nad  dengan bahan   cor   nad   dengan    menggunakan    sendok  spesi   (  sekop  ). Pengisian   nad  dilakukan   apabila   kedudukan keramik  telah  kuat  atau  spesi  telah  kering
  • Kemudian  rapikan  nad  tersebut  dengan  cape.
  • Diamkan  dan  tunggu  sampai  nad  tersebut  benar -benar  kering.
  • Setelah   kering,   bersihkan   permukaan   pasangan keramik   yang  sudah   dipasang  nad  dari  sisa – sisa bahan  cor   nad   dengan   menggunakan   kain  /  lap basah  sampai  bersih
  1. B.       Pemasangan dinding keramik (20×20)
  • Siapkan   peralatan   dan   bahan – bahan   yang  akan  digunakan.
  • Pahami  gambar  kerja,  pola  pemasangan  dan   lain – lain.
  • Sortir  keramik  agar  menghasilkan  keseragaman  :  :
    • ukuran / dimensi.
    • presisi.
    • warna.
    • Rendam  keramik  yang  akan  dipasang  kedalam  bak  air  ( ember )  selama  1  jam.
    • Keramik  dianginkan   dengan  cara  diletakan   pada  tempat  dudukan  / tatakan  keramik,  setelah  pro ses  perendaman.
    • Membuat garis-garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik.
    • Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuannya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian keramik.
    • Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian-bagian yang terpasang pada ruangan tersebut.
    • Berdasarkan data – data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.
    • Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja.
    • Pada pelaksanaan pekerjaan keramik dinding, sebaiknya keramik lantai belum terpasang sehingga nantinnya mendapat nut yang segaris antara dinding dan lantai.
    • Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong
    • Membuat kepalaan keramik baik secara horisontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya.
    • Sebelum keramik dipasang sebelumnya dinding dibasahi terlebih dahulu dengan air.
              X.            PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
  • Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).
  • Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing.
  • Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan.
  • Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan).
  • Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos.
  • Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).
  • Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir.
-          tidak boleh ada sambungan
-          dihubungkan dengan elektroda pentanahan
-          ditanam sampai minimal mencapai air tanah
  • Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit.
  • Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
  • Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
  • 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
  • Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
           XI.            PEKERJAAN KUNCI DAN TERALIS BESI
  1. Kunci tanam
  2. Kunci kamar mandi
  3. Engsel pintu
  4. Engsel jendela
  5. Teralis tangga
XII.            PEKERJAAN FINISHING
  1. A.    Pengecatan
  • Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan   kain lap.
  • Lindungi bahan – bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan  dicat dengan kertas semen / koran dan lakban.
  • Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian – bagian dinding yang retak & kurang   rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering.
  • Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.
  • Cek, kerataan permukaan dinding.
  • Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk  bidang yang sempit ( sulit  ).
  • Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
  • Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi  ).
  • Cek kerataan pengecatan yang terakhir.
  • Apabila sudah rata, bersihkan cat  –  cat   yang mengotori bahan – bahan  /  pekerjaan  lain yang seharusnya  tidak  terkena  cat dengan  kain  lap.

MPB*2

Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui pekerjaan mana yang harus segera dilakukan, dengan demikian  waktu pelaksanaan bisa tercapai seperti yang telah ditentukan. Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan tahapan dan langkah-langkah pekerjaan sebagai berikut :

A.     Pekerjaan Persiapan
    Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pekerjaan yang lain dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan :
1.    Pembersihan lokasi disekeliling areal pekerjaan yang akan dikerjakan dengan menggunakan Greader.
2.    Pengukuran/ Pemasangan Bowplank harus dilakukan dengan alat ukur, sehingga dapat terjamin tegak lurus terhadap sumbu X, tiang bowplank terbuat dari kayu dan pada posisi atasnya dipasang waterpass.
3.    Pengadaan P3K dan obat – obatan dalm melaksanakan pekerjaan pembangunan
4.    Administrasi  dokumentasi, bahan dan peralatan kelapangan pekerjaan.
5.    Pembuatan bangsal kerja untuk para pekerja.


B.    Pekerjaan Jalan
    Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini harus diperhitungkan jenis tanah yang dijumpai dilapangan seperti tanah pasir, gambut, tanah keras (batuan), tanah liat dan lain sebagainya,.

1.    Timbunan LPA.
Bahan timbunan LPA yang dipergunakan sesuai dengan petunjuk direksi dan dikerjaan sesuai dengan gambar rencana, Bahan timbunan ini diperoleh dari tempat pengambilan tanah yang disetujui oleh Direksi. Timbunan ini dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper atau mesin gilas sehingga mencapai kepadatan yang cukup sesuai dengan persyaratan yang diinginkan. Pemadatan ini dilakukan dari tepi menggeser ketengah, berjalan paralel dengan as jalan dan diusahakan berjalan terus tanpa berhenti sampai seluruh permukaan dipadatkan.

2.    Bahu Jalan Pengurugan bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dan dipadatkan dengan mengunakan alat tumbuk.

3.    Pengurugan tanah dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis, urugan ditumbuk hingga  hingga ketebalan yang cukup.

4.    Pengurugan dengan pasir dibawah lantai dilakukan dengan pasir pasangan dan pemadatan, ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang sesuai untuk pemadatan.

C.    Pekerjaan Pasangan dan Pondasi
    Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan galian selesai dilaksanakan dan dimensi pondasi dilakukan sesuai dengan gambar, dibawah dasar pondasi didasari dengan dengan pasir pasang dan dipadatkan, diatas pasir dipasang aanstamping, pondasi batu gunung/batu belah, yang terdiri dari pasangan batu gunung dan pasir pasang (Pasangan Batu Kosong) sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dibuat papan cetakan untuk pondasi, Campuran yang digunakan untuk adukan Cyclopen dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis.



D.    Pekerjaan beton bertulang dan tak bertulang.
    Besi beton yang digunakan adalah baja lunak denga mutu U 24, daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya, Cetakan dan acuan beton yang digunakan harus bermutu baik sehingga hasil akhir konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai yang telah ditentukan.
    Mutu beton yang dipergunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan.
  
    Pekerjaan pasangan bata dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi dan kolom selesai dilaksanakan, adukan pasangan harus dibuat menurut spesifikasi dan pasangan ½ bata yang dimulai diatas sloff sampai setinggi 20 cm dari lantai

    Pekerjaan Plasteran dilakukan pada seluruh pasangan batu bata yang telah dipasang, beton bertulang, dan saluran keliling bangunan. Pekerjaan plasteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang dan pipa – pipa listrik selesai dipasang.

D.    Pekerjaan Kayu.
    Pekerjaan Kosen pintu dan jendela.
Pekerjaan ini dilakukan sejalan dengan pekerjaan pasangan bata, semua bidang kozen yang bersinggungan dengan dinding /beton dibuat alur. Konstruksi sambungan kayu haru srapi dan tidak longgar perkuatan.

Pekerjaan kuda – kuda dilaksanakan setelah semua pekerjaan bagian beton bertulang dan pasangan dinding selesai dilaksanakan, semua kayu untuk kuda – kuda diawetkan dengan residu kuda – kuda..Sambungan kayu kuda – kuda harus dibuat rapi dan tidak longgar perkuatan.

E.    Pekerjaan Penutup Atap.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah perkayuan kuda – kuda selesai dilaksanakan, dengan menutup semua bidang atap bangunan, pemasangan seng saat pelaksanaan dikerjakan tanpa banyak sambungan seng, dan dipaku khusus, jenis seng yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dan desin yang telah ditetapkan.

F.    Pekerjaan Langit-langit
Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup langit-langit dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap selesai dilaksanakan, rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dipakukan pada gapit kuda – kuda (balok tarik), rangka ini kemudian dipakai penggantung dari papan berkualitas terbaik kekiri kuda – kuda dan gording

G.    Pekerjaan Lantai
Sebelum lantai dipasang, harus terlebih dahulu memeriksa semua pasangan pipa-pipa, saluran-saluran dan lain sebagainya yang sudah harus terpasang dengan baik, sebelum pemasangan lantai dimulai terlebih dahulu ditentukan peil lantai dengan menggunakan  waterpass.
Adukan beton dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan, adukan untuk lantai harus benar benar padat, hal ini untuk menghindari terdapatnya rongga-rongga hingga melemahkan konstruksi.

    K    Pekerjaan Pengecatan
·    Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah pemasangan plafond.
·    Pekerjaan meni harus betul-betul rata dan berwarna sama.
·    Pengecatan dinding harus dilakukan terlebih dahulu dengan meggosok dinding sampai rata dan halus kemudian dilap hingga bersih, pengecatan dipoles dengan rata.
·    Pengecatan plafond dilaksanakan dengan terlebih dahulu membersihkan bidang plafond yang akan dicat, pengecatan dilakukan sebanyak 3 lapis.
·    Pengecatan kozen pintu dan jendela dilaksanakan setelah semua kozen., pintu dan jendela di gosok permukaannya sampai halus dengan menggunakan cat minyak, pelapisan cat cat dikakukan hingga cat benar-benar merata.

H.    Pekerjaan Instalsi Listrik
Pekerjaan instalasi listrik dilaksanakan setelah pekerjaan dinding dan pekerjaan penutup rangka atap dan langit-langit, yang meliputi seluruh pemasangan instalasi didalam bangunan, pemasukan arus yang bersumber dari instalasi PLN jumlah titik lampu dan stop kontak yang harus dipasang disesuaikan dengan jumlah yang tertera dalam gambar. Titik lampu dan Stop Kontak mengandung maksud tempat mata lampu dan stop kontak yang telah dipasang kabel-kabel diperlukan, sehingga arus listrik sudah berfungsi pada titik tersebut.

I.    Pekerjaan Pengunci dan penggantung.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pintu dn jemdela sudah terpasang, pengunci dan penggantung dipasang pada semua pintu dan jendela, selanjut nya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

J.    Pekerjaan Pemipaan dan Perlengkapan sanitasi
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pembuatan unit saluran pembuangan air kotor, air bersih, air hujan dan toren, pemasangan pipa pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding. Pasangan pipa – pipa tersebut harus vertikal dan horizontal dan vertikal serta tidak boleh miring.
  
K.    Pekerjaan Finishing.
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah semua pekerjaan selesai dilaksanakan, sebelum dilakukan serah terima, loaksi pekerjaan harus sudah bersih dari berbagai macam tumpukan bekas material dan bangsal kerja juga harus dibongkar.